(JAKARTA): Kepolisian Republik Indonesia seperti kebakaran jenggot dibuat Komjen Susno Duadji. Kesekian kalinya, Susno berani mengungkap kartu truf para petinggi Mabes Polri yang tersangkut masalah hukum. Kalau sudah begini, motif pribadi Susno bukan lagi persoalan.
Seperti diketahui masyarakat luas, Susno tadinya merupakan petinggi Polri yang menjadi kebanggaan institusi. Namun, sejak kasus "Cicak dan Buaya" muncul, Susno tidak lagi berkilau. Pada November 2009, ia dicopot dari jabatan Kabareskrim. Padahal, banyak kalangan dan politisi mengetahui, Susno adalah calon kuat untuk duduk di jabatan puncak Trunojoyo, yakni Kapolri atau minimal Wakapolri.
Apakah jenderal Polri yang nonjob ini hanya balas dendam karena sakit hati? Bagi kalangan aktivis anti korupsi, motif apapun dari Susno untuk membuka kasus hukum di Mabes Polri, tidak lagi penting.
"Kita tidak punya urusan dengan motif pribadi seseorang. Kita hanya punya urusan dengan apa yang diungkapkan. Kalau dia mengungkapkan fakta dan kebenaran, ya harus kita dukung," ujar jurubicara kelompok aktivis Petisi 28, Haris Rusli Moti,Sabtu(3/4/2010).
Haris mengatakan, Susno memang pernah melakukan kesalahan fatal saat berhadapan langsung dengan KPK dalam persoalan pencairan uang nasabah Bank Century. Ya, Susno sempat dicap hitam oleh masyarakat anti korupsi.
"Kalau dia mengungkapkan kebenaran ya kita dukung, walaupun itu keluar dari mulut pendosa. Kita tidak punya urusan dengan interest pribadi," imbuhnya.
Haris yakin, Susno kini mulai mendapat simpati masyarakat. Masyarakat menilai bahwa mantan Wakil Ketua PPATK ini berani untuk melakukan bunuh diri politik karena hingga kini dia masih aktif sebagai petinggi di Mabes Polri.
"Pertama dia masih aktif, kedua dia mantan Kabareskrim dan ketiga dia mantan Wakil Ketua KPK. Dia pasti punya pendukung banyak sekali. Dia bukan orang goblok. Orang kayak dia kan harusnya cari muka, tapi dia malah melakukan 'kamikaze' politik. Ini yang kita salut," terang Haris lagi.
Seperti diberitakan, aksi buka mulut Susno mulai menghantam para petinggi di Trunojoyo. Jumat kemarin (2/04), dua penyidik Bareskrim yaitu Kombes Eko Budi dan Kombes Pambudi dinonaktifkan. Yang paling mencolok, langkah Kapolri untuk mencopot Brigjen Pol Edmon Ilyas dari jabatannya sebagai Kapolda Lampung.
DISTRIBUTOR ARMOURA OBAT KECANTIKAN DAN DIET MENCERAHKAN KULIT COLLAGEN DAN
PLUM ORIGINAL ORIGINAL RESMI
-
Agen resmi armoura ramuan pelangsing badan mencegah penuaan dini collagen
dan plum original. Armoura minuman pelangsing dan kecantikan dan pemutih
wajah ...
Posting Komentar
Disclaimer : Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi SUARAPUBLIC. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan