Lahan Gambut Kalteng |
Menteri Kehutanan Zulkifli Hassan mengatakan hal itu usai rapat tertutup di kantor Menko Bidang Perekonomian di Jakarta, belum lama ini. "Proposal pinjaman internasional untuk penanggulangan perubahan iklim sudah disipakan," ucap Menhut.
Menurutnya, proposal akan diajukan dalam forum perubahan iklim internasional yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat di Norwegia. Proposal diajukan karena pemerintah tidak sanggup menanggulangi perubahan iklim tanpa bantuan internasional, ulang Menhut.
"Ada tiga kawasan sebagai contoh kasus dalam proposal pinjaman," kata Menhut, namun tidak bersedia menyebut angka pinjaman yang akan diajukan nantinya.
Kawasan dimanksud di antaranya Provinsi Riau. Lahan gambut disana ada 700.000 hektar. Untuk merawat itu, tentunya diperlukan dana yang cukup besar karena gambut menimbulkan efek gas rumah kaca besar sekali.
Kawasan kedua adalah lahan sejuta hektar gambut di Kalteng dan ketiga kawasan hutan produksi. "Setelah penebangan, kita harus lakukan restorasi dengan dana batuan dari internasional,” jelas Menhut.
Selain mengharapkan bantuan internasional, Menhut mengakui pemerintah tetap menyediakan anggaran untuk menangani perubahan iklim.
“Ada kemampuan APBN untuk melakukan rehabilitasi sekurang-kurangnya 500.000 hektar menamam," ucapnya. Kawasan itu berada di Sumatera, di Jawa, di Kalimantan, di Sulawesi. "Tahun depan kira-kira 2,5 trilyun (hektar) untuk ditanam,” timpalnya.
Terpisah, Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurti menegaskan beban yang harus ditanggung dalam sektor pertanian terkait perubahan iklim tidak terlampau besar. Meskipun demikian, sebutnya, sektor pertanian akan tetap maksimal dalam membuat kebijakan untuk menjaga lingkungan.
“Kita mengambil inisiatif saja untuk mengembangkan kegiatan pertanian yang ramah lingkungan. Ada beberapa, misalnya, yang kita pakai, pupuk kandang, kemudian juga benih-benih yang tahan kering sehingga kita tidak banyak menggunakan air, langkah-langkah itu kita masukkan,” ungkapnya.
Terkait dengan berbagai program pemerintah mengenai perubahan iklim, baik Menhut maupun Wakil Menteri Pertanian tegas mengatakan bila bantuan internasional memang sangat dibutuhkan.
Namun pemerintah berjanji tidak akan mengemis atau pun dengan mudah membiarkan intervensi asing, terkait dengan bantuan tersebut.
Baca juga :
-----------
------------------------------------------------------------------------------------------------
Posting Komentar
Disclaimer : Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi SUARAPUBLIC. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan