Warga Makassar Mengaku Nabi Terakhir

SUARAPUBLIC-Sebuah aliran keagamaan yang dianggap sesat, muncul lagi di Makassar, Sulawesi Selatan. Aliran bernama Agama Allah ini dianggap menistakan Islam, karena pengucapan dua kalimat syahadat beda. Salat hanya dengan cara tafakur serta sujud sebanyak tiga kali, yang dilakukan dua kali sehari yakni siang dan malam.

Ajaran ini mulia meresahkan, sehingga sang pemimpin Paruru Daeng Tutu, harus menjalani sidang dihadapan tokoh masyarakat, agama, dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Makassar. Sidang yang disaksikan ratusan warga ini digelar di Masjid Bani Adam Makassar, (3/1). Sempat terjadi kericuhan, tapi bisa diredam oleh aparat kepolisian.

Saat disidang, Daeng Tutu mengaku sebagai nabi terakhir dalam ajaran Islam. Daeng Tutu mengaku aliran agamanya tersebut kali pertama didapatkan pada tahun 2000. Di dalam salatnya, lelaki kelahiran Dusun Mayoi, Tamangeng, Barombong, Gowa ini, mendapat wahyu berupa bisikan gaib dari Tuhan dan disuruh menyampaikan kepada umat manusia.


Kendati ajaran ini belum sempat meluas dan belum banyak merekrut pengikut, MUI Makassar tetap bersikeras bahwa ajaran tersebut salah dan tidak dibenarkan untuk berkembang. Karena itu, kepada pimpinan aliran Agama Allah diminta untuk datang ke Kantor MUI Makassar, supaya bertobat dan kembali ke jalan sesuai dengan ajaran Islam.(*)
Share this article :
|
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. LINTAS GLOBAL - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger