NET |
Presiden Yudhoyono memperingati Hari Buruh Sedunia, yang jatuh pada 1 Mei kemarin, dengan mengunjungi pabrik perakitan mobil Toyota di Karawang. Dalam kesempatan itu Presiden mengingatkan pemilik perusahaan yang usahanya berkembang agar berbagi keuntungan dengan pegawainya. Sedangkan kepada pegawai, Presiden meminta menjaga disiplin dan produktivitas.
Tanggal 1 Mei sebagai Hari Buruh Sedunia diperingati berbagai kalangan dengan berbagai cara. Aksi para buruh dan karyawan umumnya dilakukan dengan turun ke jalan. Dalam aksinya, buruh dan karyawan mengusung isu jaminan sosial.
Ketua Umum Serikat Buruh Sejahtera Indonesia Rekson Silaban berharap pemerintah bersikap bijak menanggapi tuntutan para buruh. Rekson mengatakan tidak bisa memaksa pemerintah memenuhi semua tuntutan buruh. “Ini hanya peristiwa tahunan. Ini kesempatan kami untuk menyuarakan secara kolektif kepentingan buruh,” ujarnya.
Dalam perayaan Hari Buruh Sedunia tahun ini, Rekson mengatakan ada empat hal yang diperjuangkan para buruh. Utamanya, penghapusan sistem kerja alih daya (outsourcing) dan reformasi jaminan sosial berdasarkan Undang-Undang Sistem Jaminan Sosial Nasional.
Presiden Yudhoyono meminta manajemen perusahaan dan pegawai selalu menjaga hubungan baik.“Jika ada masalah, bertemulah pemimpin perusahaan dengan serikat pekerja, dan dibicarakan secara baik,” katanya.
Presiden juga meminta agar aksi-aksi kekerasan dan mogok massal tak ditempuh karena merugikan semua pihak. “Mogok massal berhari-hari, ujung-ujungnya perusahaan bangkrut, pegawai kehilangan pekerjaan, semua merugi. Karyawan, perusahaan, negara merugi,” katanya.
Perihal jaminan sosial, Serikat Pekerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendesak agar PT Jamsostek dikeluarkan dari BUMN dan dikelola secara nirlaba. “Jamsostek agar tidak lagi berbentuk badan usaha, tapi wali amanah,” kata Ketua Serikat Pekerja BUMN Arief Poyuono.
Menurut dia, bentuk badan usaha menjadikan Jamsostek berorientasi laba dan bukannya mensejahterakan buruh.
Menurut Arief, jika sebagai wali amanah, dana Jamsostek akan lebih banyak tersalurkan untuk buruh. Nantinya, lembaga itu diawasi oleh perwakilan buruh dan pengusaha.
Para penyerang juga memanfaatkan banyaknya informasi pribadi yang tersedia secara terbuka di jejaring sosial.
Berita lainya :
------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------
Posting Komentar
Disclaimer : Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi SUARAPUBLIC. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan