Menteri Asal Golkar Siap Di-reshuffle

SUARAPUBLIC - Partai Golkar bersedia akan tetap menjadi mitra koalisi pemerintah hingga 2014. Tapi, Partai Golkar pun tak menutup kemungkinan bisa keluar sebagai rekan koalisi. Semua menteri asal Golkar selalu siap bila ada reshuffle atau perombakan kabinet.

Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso menyatakan hal tersebut, disela pertemuan dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical di DPR/MPR RI, Jakarta, Rabu (10/2). Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun menyambut hangat keinginan Golkar untuk tetap menjadi mitra koalisi sampai 2014. Selama ini, ujar Priyo, Ical memang sering berkomunikasi secara intensif dengan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat.

Terkait kasus Bank Century, Golkar menegaskan tak akan pernah mengubah atau menghapus pendirian. Pasalnya, pandangan awal Fraksi Partai Golkar di Panitia Khusus (Pansus) Bank Century merupakan hasil penyelidikan yang berdasarkan data dan fakta. Golkar pun memiliki tiga alternatif, yakni berkoalisi dengan pemerintah hingga 2014, berpendirian mengungkap kasus Bank Century serta ketika ada kenyataan buruk seperti reshuffle para menteri asal Golkar diminta menyesuaikan dengan kebijakan partai.



"Tadi juga teman-teman (kader Golkar) dikasih tahu, menteri-menteri sudah dikasih tahu bahwa manakala ada kemungkinan terburuk semua menteri diminta menyesuaikan dengan sikap partai. Kemungkinan terburuknya bisa apa saja, bisa keluar bisa tidak," beber Priyo

Sedangkan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical mengaku, tak pernah punya deal politik lagi dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ia pun membantah rumor perjanjian politik antara kasus Bank Century dengan jabatan Wakil Presiden dan Menteri Keuangan.

Isu yang beredar di Gedung DPR, kasus Bank Century digulirkan untuk memenuhi hasrat Ical meraih kursi RI 2, sekaligus menggulingkan musuh bebuyutannya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.Tak cukup itu, pernah pula beredar kabar, Presiden bersedia mencopot Sri Mulyani dari jabatannya awal Februari silam. Nyatanya semua itu hanya isapan jempol.

Ical menegaskan, cuma ada satu deal dengan SBY, yakni ketika Golkar menandatangani kontrak politik. Dealnya, bekerja sama demi mencapai kesejahteraan rakyat. Golkar pun belum pernah mendengar kabar kalau Presiden merelakan Boediono dilengserkan. Sebaliknya Ical meragukan kabar itu dan menuding ada pihak yang sengaja mengembangkannya.(*)
Share this article :
|
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. LINTAS GLOBAL - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger