Konsistensi Aburizal Diuji

SUARAPUBLIC - Penyelesaian skandal Bank Century merupakan ujian perdana bagi Aburizal Bakrie, Ketua Umum Partai Golkar. Ical harus bias menjaga ketegasan,konsistensi dan kemandirian yang dibutuhkan dalam membangun posisi politik di mata masyarakat.

Hal itu dikatakan Marketing Politik dari Universitas Indonesia (UI) Firmanzah, kemaren. “Dalam menyikapi skandal Bank Century, partai politik harus bersikap tegas dan tidak memberikan ruang untuk deal-deal politik yang dapat mencederai proses pansus Bank Century. Disinilah tantangan bagi Ical apakah dia bisa melakukan hal itu," kata Firmanzah.

Namun dia mengakui kalau image positif partai berlambang pohon beringin itu sangat tergantung tidak saja pada sosok ketua umum saja, tetapi juga anggota Pansus dari Golkar dan menteri-menteri yang duduk dalam Kabinet Indonesia Bersatu II.



Sinergitas antara DPP Golkar-Fraksi Golkar-Menteri Golkar sangat dibutuhkan guna membangun singularitas image dan pesan politik yang akan disampaikan kepada masyarakat. Tidaklah mengherankan apabila beberapawaktu yang lalu Ical kadernya yang menjadi menteri di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid II dan juga anggota pansus untuk diberikan arahan.

“Implikasi bagi Partai Demokrat (PD) sangatlah jelas bahwa Golkar berupaya membangun fundamental partai politik yang terintegrasi. Fokus merupakan keuntungan Golkar sekarang dibandingkan dengan PD yang terkesan kurang mampu mengelola isu dan persoalan politik yang sangat beragam.

Ketidakfokusan PD terlihat bagaimana penanganan kasus KPK-Polri, BC, menjaga image SBY dan ketidakefektifan lobi-lobi politik di parlemen. PD sebagai partai pemenang pemilu 2009 diuji kesiapannya untuk mengelola
dinamika baik di parlemen maupun di eksekutif,” tegasnya.

Tapi sejauh ini Firmanzah melihat bahwa partai berlambang bintang mercy itu mengandalkan figur SBY sebagai penentu untuk menyelesaikan beragam persoalan, Ketergantungan ini menurutnya sangatlah riskan.