Golkar Kembali Dapat Tekanan

SUARAPUBLIC.co.cc - Kegigihan Pansus Angket DPR RI mengungkap dugaan skandal Bail Out pada kasus Bank Century terus mendapat tekanan pihak luar. Tapi lagi-lagi Partai Golkar dijadikan sasaran 'tembak' agar kerja pansus melemah.

Kemaren, Ketua Fraksi Golkar DPR RI, Setya Novanto, dilaporkan ke Mabes Polri terkait impor beras Vietnam tahun 2003 silam. Sebelumnya Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie juga dilaporkan terkait tunggakan pajak salah satu perusahaannya.

Namun laporan itu oleh pihak Partai Golkar, dituding hanya untuk mengalihkan konsentrasi pansus yang mulai menemukan bukti baru keterlibatan nama penting di negeri ini dalam kasus Bank Century tersebut.



"Pansus Angket Kasus Bank Century DPR RI tak akan terpengaruh dengan 'trik politik' yang kini tengah dimainkan pihak lain. Mereka pikir dengan tekanan seperti itu kerja pansus melemahkan, padahal kami tambah semangat," ucap ketua Pansus Idrus Marham yang juga Sekjen DPP Partai Golkar.

Menurut Marham, penemuan data dan fakta merupakan instrumen pengungkapan. Sedangkan kegigihan pansus mengungkap kasus itu semata semangat dan idealisme. Karenanya, proses politik diwarnai tekanan-tekanan, dimintanya agar dirubah.

"Intrik berupa tekanan-tekanan akan kontraproduktif dan tidak akan melahirkan sesuatu kepada bangsa ini," timpalnya.

Diakuinya, temuan baru pansus di beberapa daerah makin memperkuat adanya indikasi penyimpangan dalam kasus Bank Century. Baik itu penemuan data di Surabaya, Bali, Jakarta, maupun Makassar. Kuat dugaan merekabila aliran dana terindikasi adanya modus yang merugikan Negara.

Sebelumnya Rapat Pansus dengan PPATK (Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan) yang dilaksanakan tetutup makin mempertegas adanya dugaan penyimpangan yang dilakukan terkait pengungkapan skandal bail out ke Bank Century sebesar Rp 6,7 triliun.

Namun Marham belum bisa menjawab apakah PPATK menemukan ada kaitan dana bail out Bank Century disalurkan kepada salah satu partai politik tertentu. "Kami belum sampai ke sana. Tapi benar terdapat beberapa nama yang terkait dengan elite politik," tegasnya.