"Masuk SMS yang disampaikan kepada saya bernada ancaman dari nomor 083177158...yang bernada mengancam kalau persoalan ini sampai melebar, maka kamu akan saya bunuh. Kami mengetahui dimana kamu tinggal," ucap Marzuki mengutip pesan ancaman yang diterimanya, Sabtu (30/1).
Menurut Marzuki, ancaman tersebut datang berulang kali. Namun saat dihubungi kembali, nomor tersebut tidak aktif kecuali saat mengirim pesan. Marzuki mengaku, dia tak tahu persis, apa ancaman pembunuhan melalui SMS ini ada kaitannya dengan pemberitaan yang dilakukan sejumlah media massa lokal di Sumsel termasuk di Harian Seputar Indonesia.
Pemberitaan mengenai kasus korupsi di Pagaralam memang terus berlangsung satu minggu belakangan. Menghindari hal-hal negatif, Marzuki sudah melaporkan ancaman ini ke polisi. Meski hanya bersifat ancaman, tapi dia tak mau gegabah. Marzuki memilih selalu waspada.(*)
.gif)
.gif)
.gif)
Posting Komentar
Disclaimer : Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi SUARAPUBLIC. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan