SUARAPUBLIC – Selaku Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) didesak menertibkan anak buahnya. Pernyataan keprihatinan Presiden terhadap perilaku dan etika anggota Panitia Khusus Angket Century, seharusnya justru dialamatkan kepada anggota Fraksi Partai Demokrat Ruhut Sitompul. Bukannya kepada keseluruhan anggota pansus.
Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Effendy Ghazali mengatakan, berdasarkan etika dan komunikasi politik, sikap pansus dalam memeriksa saksi-saksi selama ini masih dalam batas kewajaran, tidak melanggar kehormatan dan asas praduga tak bersalah.
Sebaiknya SBY menegur dulu sikap beberapa anggota Fraksi Partai Demokrat di pansus. Apalagi sorotan tajam publik pada pansus disebabkan perilaku anggota pansus dari Fraksi Partai Demokrat sendiri yang mengeluarkan kata-kata kasar dan tidak sopan. "Paling bijaksana, SBY selaku ketua dewan pembina Partai Demokrat harus menegur anggotanya dulu. Jangan mengurus anggota Pansus lainnya," katanya, Sabtu (16/1) siang.
Sedangkan Aktivis politik Fadjroel Rahman menilai, eksistensi politisi Demokrat Ruhut Sitompul dalam Pansus Hak Angket Pengusutan Kasus Bank Century DPR RI memalukan. Mulai dari pertanyaan yang tak berkualitas hingga tingkah polah dan makiannya yang mengganggu kinerja Pansus.
Fadjroel menegaskan, Ruhut adalah anggota Partai Demokrat. Partai Demokrat, Dewan Pembinanya adalah SBY. Masyarakat bisa menilai sampai sejauhmana kualitas dari pembinaan di Partai Demokrat. "Ruhut tak ada sama sekali sumbangsihnya selama dalam Pansus. Hanya mengganggu," ujarnya.
Sementara di Makasaar, para facebooker menilai Ruhut tidak layak menjadi anggota DPR melainkan hanya cocok jadi pemain sinetron. Misalnya, Iychal March Serenade menuliskan dalam statusnya bahwa Ruhut memang tidak pantas d pansus, cocoknya jadi raja minyak dari medan (d film). Ardhie Rama mengatakan, Demokrat harus mengeluarkan Ruhut dari pansus. Ruhut dianggap hanya menjadi biang kerok kericuhan dalam rapat pansus.
Ada pun Mismaya Al Khaerat mengecam orang-orang yang memojokkan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat rapat Pansus Bank Century. Ia mempertanyakan budaya saling menghargai yang dimiliki para legislator, karena tidak menghargai Kalla yang telah menyelesaikan tuga Wapres dengan baik.(*)
Posting Komentar
Disclaimer : Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi SUARAPUBLIC. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan