Sesuai data yang dikeluarkan Polda Metro Jaya, 62 organisasi massa yang akan menggelar aksinya tergabung atas dua kelompok besar. Kelompok pertama adalah Gerakan Indonesia Bersih (GIB). Kelompok kedua adalah gabungan aliansi mahasiswa. Aksi dari kedua kelompok masyarakat itu diprediksi akan menyedot 45 ribu massa.
Aksi dari kelompok massa tersebut akan berpusat di dua tempat, yakni Istana Presiden dan Gedung DPR/MPR Senayan. Atas dasar itu, pihak kepolisan telah menyiagakan sejumlah personilnya di dua titik vital tersebut. Menurut rencana, pihak kepolisian akan menerjunkan 10 ribu personil guna mengamankan peringatan 100 hari pemerintahan SBY-Boediono.
Aksi memperingati 100 tahu pemerintahan SBY-Boediono, juga akan diikuti massa pro SBY. Tercatat, satu elemen masyarakat yang menamakan diri Aliansi Pendukung SBY, akan berpartisipasi dalam aksi yang berlangsung, Kamis (28/01).
Terkait kemungkinan adanya gesekan antara massa anti dan pro SBY, Polri akan melakukan langkah antisipasi.
Juru bicara GIB, Adi Masardi mengatakan, pihaknya akan menggelar aksi untuk memperingati 100 tahun pemerintahan SBY. Aksi yang dilakukan GIB merupakan aksi damai dan telah mendapat persetujuan kepolisian. Ia optimis aksi yang digelar GIB akan berlangsung tertib.
Menanggapi rencana aksi besar tersebut, Polda Metro Jaya menyiagakan 10 ribu personilnya untuk menjaga unjuk rasa itu. Selain menyiagakan pasukan Polda, TNI juga turut menjaga keamanan dengan menurunkan 750 orang. Sedangkan dari Mabes Polri diturunkan lima kompi Brimob dari Kelapa Dua Depok.
Sementara Sekjen IMM Ton Abdillah (salah satu peserta aksi) mengatakan, bahwa mereka berjanji akan menggelar aksi dengan tertib dan damai. "Kita akan aksi damai, karena terlalu mahal harganya jika berlangsung anarki," tansdasnya.(*)
.gif)
.gif)
.gif)
Posting Komentar
Disclaimer : Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi SUARAPUBLIC. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan