SUARAPUBLIC - Kriminolog dari Universitas Indonesia (UI), Adrianus Meliala, menilai, penyelesaian politik kasus Bank Century di DPR takkan sampai memuaskan publik. Apalagi menarik kesimpulan perlunya menjatuhkan pemerintahan sekarang.
Alasannya, kata Adrianus, proses pengusutan Bank Century melalui Panitia Khusus Hak Angket akan menemui jalan berliku, karena banyak kepentingan politik bermain di dalam tubuh pansus.
"Banyak kuda liar di pansus. Mereka melipat di tikungan dengan melakukan tawaran atas kesimpulan bail out Century adalah keputusan yang salah," ujar Adrianus pada diskusi bertema Aspek Hukum Penanganan Permasalahan Bank Century di Jakarta, Senin (04/01).
Adrianus menambahkan, secara teoritis, Pansus Century bisa memakzulkan pemerintahan yang ada bila sampai pada kesimpulan kalau keputusan penggelontoran dana Rp 6,7 triliun ke bank tersebut adalah skandal politik pemerintah berkuasa.
Dasar memakzulkan pemerintahan, ujarnya, penyelamatan Century bukan dilakukan atas dasar pertimbangan perbankan murni melainkan berdasarkan kepentingan segelintir nasabah. Para nasabah pun melakukan berbagai lobi kepada para penentu kebijakan perbankan agar Bank Century tidak ditutup.
Buntutnya, para penentu kebijakan bersedia mengubah dan mengabaikan peraturan yang ada serta memberikan perlakuan khusus terhadap Bank Century. Mereka selalu beralasan, penyelamatan nasabah sangat perlu dilakukan mengingat peran nasabah dalam memberikan dukungan dana terhadap kepentingan parpol tertentu.
Dengan dasar berpikir konspiratif seperti itu, demikian, lanjut Adrianus, seharusnya Pansus Century mengarahkan penyelidikan pada kemungkinan ada atau tidak skandal politik dalam proses penyelamatan bank milik Robert Tantular tersebut.
Adrianus menyatakan, proses di pansus agak aneh karena banyak menggunakan terminologi hukum, bukan politik. Dia ragu pansus akan berakhir pada satu kesimpulan adanya skandal di balik penyelamatan Century. Padahal, tanpa kesimpulan adanya skandal politik tersebut, potensi memakzulkan pemerintah melalui kasus Century tidak akan pernah tercapai.
"Sangat disayangkan memang, banyak kuda liar di Pansus Century yang mengambil keuntungan atas proses hak angket Century," tandasnya.(*)
Posting Komentar
Disclaimer : Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi SUARAPUBLIC. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan