Armani Minta Maaf

SUARAPUBLIC - Rumah mode Armani Exchange meminta maaf, karena desain kaos terbarunya memuat logo burung, mirip lambang negara Burung Garuda. Armani pun berjanji menghentikan penjualan online dan menarik promosi kaos tersebut di situsnya.

"Kami meminta maaf atas segala dampak akibat kaos ini. Masalah ini sangat menjadi perhatian kami. Barang tersebut sudah langsung kami copot dari situs kami," kata seorang pengelola Armani Exchange, Rabu (27/1/2010).

Awalnya Armani mengaku merilis baju-baju terbaru yang terinspirasi dari logo-logo militer. Baju berlogo mirip Garuda itu dijual online dengan harga sekitar Rp 300 ribu. Tapi masyarakat Indonesia melancarkan protes lewat berbagai forum maya terkait logo yang mirip Garuda itu. Kaos itu dianggap sebagai penghinaan terhadap lambang negara Indonesia.



Terkait masalah ini, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Patrialis Akbar dicibir lantaran mengatakan bahwa desain gambar Garuda Pancasila pada kaus buatan rumah mode Armani melanggar hak paten. "Hak paten berkaitan dengan teknologi. Mungkin, maksud Patrialis adalah hak cipta," ujar anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar, Jeffri Geovani.

Jeffri mengatakan, hal ini mengkhawatirkan mengingat Patrialis, sebagai menteri yang membidangi hukum dan juga hak asasi manusia, seharusnya dapat membedakan antara hak cipta dan hak paten. Pernyataan Patrialis ini disampaikan seusai upacara peringatan Hari Bhakti Imigrasi ke-60 di Lapangan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Selasa (26/1).

Sedangkan jajaran TNI tak terlalu bereaksi menyikapi kasus kaos bergambar mirip Garuda. Bagi mereka gambar di kaos berlabel Armani Exchange itu bukan 'Garuda', melainkan burung pipit yang berukuran besar. "Itu hanya burung pipit," komentar Kapuspen TNI Marsekal Muda Sagoem Tamboen.

Pernyataan Sagoem itu rupanya terdengar oleh KSAD Jendral George Toisutta yang juga sedang melangkah keluar dari ruang Rapimnas TNI 2010. Langsung saja mantan Panglima Komando Cadangan Strategis AD ini, ikut memberikan tanggapan. "Tidak ada Garuda. Itu burung pipit tapi besar," ujar George singkat.(*)