MEDAN-Mamimpin Pasaribu (33) warga Kecamatan Kolang Kabupaten Tapanuli Tengah tewas mengenaskan dengan kondisi berlumuran darah di areal tanah kosong milik warga di Jalan Asrama/Kapten Sumarsono Kecamatan Medan Helvetia, Rabu (25/11) dinihari.
Kondisi mayat saat ditemukan hanya mengenakan celana dalam dan di lehernya terdapat 3 bekas tusukan benda tajam (pisau), kedua kaki dan tangannya diikat. Kuat dugaan, pemuda yang kost di Jalan Gaperta Medan tersebut tewas dibunuh.
Sebelum jenazah pemuda yang berprofesi sebagai supir angkot “Mekar Jaya” lin 118 jurusan Belawan-Tuntungan tersebut dievakusi ke RSU Pringadi Medan guna penyelidkan, di sekitar tempat korban dibantai ditemukan tas berisikan alat-alat kosmetik wanita serta sepeda motor Suzuki Thander BK 5989 OY. Dan hingga saat ini polisi masih melakukan pengembangan atas kasus itu.
Mayat pria tersebut ditemukan sekitar pukul 01.00 WIB dinihari dan posisinya dalam keadaan telungkup serta kedua kaki dan tangannya diikat tali. Dari lehernya mengucur darah akibat tusukan benda tajam.
Beberapa menit setelah penemuan mayat tersebut, puluhan polisi dari Polsek Medan Helvetia dan Poltabes MS turun ke lokasi untuk melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara).
Sementara itu informasi berkembang, sebelum peristiwa pembunuhan itu berlangsung, korban malam itu pergi mengantarkan calon istrinya pulang ke rumah dengan mengendarai sepeda motor. Setelah itu, korban berpamitan untuk segera pulang ke tempat kosnya.
Namun sebelum tiba di rumah, pria itu ditemukan tewas di semak-semak.
Menurut informasi yang diperoleh dari warga setempat, sebelum kejadian tersebut warga melihat ada sepeda motor masuk ke areal tanah kosong yang berada dekat perlintasan rel kereta api. Beberapa menit kemudian, terdengar suara jeritan dari dalam lokasi tempat mayat tersebut ditemukan.
“ Saat itu lokasi gelap. Dan kami tidak tahu apakah dia berboncengan atau tidak,” terang warga yang enggan menyebutkan identitasnya tersebut.
Koko Pasaribu (29) adik sepupuh korban saat ditemui di Mapolsek Helvetia mengatakan, dia mengetahui korban tewas setelah menerima telepon dari orangtuanya di Sibolga.
Setelah itu dirinya langsung ke lokasi kejadian dan melihat korban telah terbujur kaku. Menurut Koko, sebelum korban tewas dia dan pacarnya bernama Teni br Sitinjak telah melangsungkan pertunangan pada Sabtu kemarin.
Sementara itu, salah seorang teman korban yang juga supir angkot bernama Andi (30) saat ditemui di Mapolsek Helvetia menuturkan, sebelum kejadian tersebut, siang harinya sekitar pukul 13.00 WIB dia dan korban sempat berpapasan menarik Angkot. Selanjutnya dia tidak mengetahui keberadaan korban.
“Dia itu orangnya baik, dan suka bergaul,” ungkapnya kepada sejumlah wartawan.
Menurut informasi, mayat korban setelah diautopsi oleh pihak kepolisian di RSU Pirngadi Medan, pada hari itu juga akan dibawa oleh pihak keluarganya ke Kecamatan Kolang Tapteng untuk dikebumikan.
Kapolsek Medan Helvetia AKP Jan C Simanjutak SIk ketika dikonfirmasi melalui KanitReskrim Iptu Zulkifli Harahap SH mengungkapkan pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan.
“Kita sudah memintai keterangan sejumlah saksi-saksi yang mengetahui kejadian tersebut,” tegasnya singkat.
Posting Komentar
Disclaimer : Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi SUARAPUBLIC. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan