Tebakkan Paranormal di Ledakan Meteor

Tempo
(JAKARTA) - Ledakan akibat tumbukan meteor di Duren Sawit, Jakarta Timur, maupun ledakan di Jl Wapoga IV Blok E1, Perumahan Puskopad II, Bunulrejo, Kota Malang, ternyata menarik perhatian beberapa paranormal.

Sang paranormal meramalkan warga Duren Sawit yang menjadi korban jatuhnya meteor bakal mendapat limpahan rezeki. Jatuhnya benda luar angkasa itu merupakan pertanda baik yang akan mendatangkan keuntungan bagi warga tersebut.

Aci, 31, seorang pemilik rumah yang kejatuhan benda asing tersebut, di Jalan Delima VI, Kelurahan Malaka Sari, Duren Sawit, mengatakan, prediksi ITU dikatakan oleh beberapa paranormal yang mendatangi rumahnya. “Kemarin ada paranormal datang.

Mereka bilang dari pandangan supranatural, saya bakalan dapat kelimpahan rezeki,” kata Aci, dikutif harian Surya, Minggu (2/5).

Aci merupakan salah satu warga yang rumahnya menjadi korban kejatuhan partikel asing tersebut. Selain Aci, terdapat tiga rumah lain yang ikut menjadi korban jatuhnya benda luar angkasa tersebut.

Ia mengakui pascainsiden misterius ITU banyak warga berdatangan untuk melihat tempat kejadian. Sejauh ini, kata Aci, sudah ada dua orang mengaku paranormal menemuinya.

“Saya cuma ketawa saja saat dibilang bakal dapat rezeki. Kalau saya dapat rezeki, kok rumah saya malah hancur. Saya jadi tambah bingung,” ujarnya.

Selain paranormal dan warga yang ingin menonton, ujar Aci, kelompok pengajian dan alim ulama juga mendatangi rumahnya. kedatangan mereka memberikan dukungan secara moril kepada warga yang menjadi korban supaya semakin mendekatkan diri kepada Tuhan.

Hal serupa disampaikan tetangga Aci, Bertina Manurung. Ia mengatakan tidak menyangka jika peristiwa itu bisa mendatangkan banyak warga ke lokasi. “Jalanan sampai penuh. Polisi sampai kewalahan,” katanya.

Sabtu (1/5) lalu, paranormal dari Forum Komunikasi Paranormal Indonesia, Kamandaka, juga mendatangi rumah Sudarmodjo di Duren Sawit, yang rusah berat karena dihujam meteor.

“Menurut saya dia (Sudarmodjo) akan mendapat rezeki besar,” kata Kamandaka.
Rezeki apa itu? “Kita lihat saja nanti,” katanya. Kamandaka mengaku dua kali ke rumah Sudarmodjo. “Saya ingin membuktikan meteor itu,” katanya.

Tidak hanya ledakan di Duren Sawit, ledakan di rumah Wahman di Jl Wapoga IV Blok E1, Perumahan Puskopad II, Bunulrejo, Kota Malang, juga menjadi obyek paranormal, meskipun polisi telah menegaskan ledakan itu bukan karena benda luar angkasa atau meteor.

Seorang ahli spiritual asal Mojokerto mengaku sudah memperkirakan adanya dua ledakan di Jakarta dan Malang tersebut. “Saya sebelumnya sudah mendapatkan suara itu bahwa akan ada batu dari langit turun ke Jawa Barat dan Jawa Timur,” kata lelaki yang aktif di Pusat Lembaga Kebudayaan Jawi ini, Minggu (2/5).

Bukan Karena Meteor
Sementara itu, misteri ledakan di rumah Wahman di Jl Wapoga IV Blok E1, Perumahan Puskopad II, Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, dipastikan berasal dari kebocoran gas elpiji, bukan karena tumbukan meteor.

Kepastian ini muncul setelah empat petugas laboratorium forensik (Labfor) Polri Cabang Surabaya melakukan penyelidikan di lokasi kejadian, yang merupakan rumah kediaman pasangan Wahman-Pujiningsih, Minggu (2/5). Kedatangan tim Labfor disebabkan adanya keyakinan dari beberapa saksi termasuk pemilik rumah yang meyakini ada benda asing dari angkasa jatuh.

Kesimpulan tim forensik sama dengan yang menjadi kesimpulan tim Polresta Malang. “Menurut tim Labfor, penyebabnya adalah kebocoran gas,” terang Kasat Reskrim Polresta Malang AKP Decky Hermansyah.

Tim Labfor terdiri AKBP Indriani, AKP Lukman, Iptu Sugiyo, dan Bripka Agung Yuli melakukan olah tempat kejadian perkara sejak pukul 11.30 dan berakhir pukul 13.00 WIB, menemukan tanda-tanda api yang membakar beberapa benda plastik di dapur yang disebabkan oleh gas yang terbakar.

Deckyi mengatakan, kebocoran gas dipastikan terjadi pada bagian selang regulator. “Ada bagian regulator yang bocor, yang dicoba ditutup dengan plastik. Dan ini sesuai dengan pengakuan pemilik, yang menyebutkan sumpalan plastik tersebut digunakan agar gas tidak bocor,” lanjut Decky.

Untuk penyebab atau pemantik api yang memicu gas menjadi ledakan, AKBP Andriani berserta timnya menyimpulkan ledakan terpicu oleh mesin atau motor otomatis mesin pompa air yang letaknya berdekatan atau kurang dari satu meter dengan tempat penyimpanan tabung gas.

Sebelum ledakan terjadi, Ny Pujiningsih mencuci di kamar mandi, dan menghidupkan keran air yang membuat pompa air bekerja otomatis. Saklar otomatis inilah yang diperkirakan menimbulkan percikan api dan akhirnya memicu ledakan.

Namun pihak Pertamina sempat meragukan dan tak yakin ledakan berasal dari tabung gas. Hanggowo, tim dari Pertamina yang datang ke lokasi mengatakan, jika melihat dampak ledakan, pihaknya tidak yakin penyebabnya karena bocornya gas elpiji. “Karena efek ledakan tidak seperti itu,” ujarnya.

Menurut Hanggowo, dampak ledakan tabung gas sangat besar, terlebih jika menggunakan tabung 12 kg. Meski demikian, Hanggowo menegaskan pihaknya akan mengikuti hasil penyelidikan polisi.

“Di sini tetap saja kesimpulan polisi yang dipegang. Sangat mungkin ini dipicu oleh saklar (mesin pompa air), karena saklar listrik bersifat terbuka dan selalu menimbulkan percikan api. Bukan saklar sistem tertutup yang hampa udara sehingga ketika `klik` tidak menimbulkan percikan api,” terang Hanggowo.

Pada peristiwa ini, Pertamina juga melakukan proses ukur ulang isi tabung gas. Disimpulkan isi gas dalam tabung berkurang 1,7 kg.

Sebagai informasi, gas elpiji tersebut dibeli oleh keluarga Wahman, Jumat siang, dan baru dipakai untuk satu kali memasak pada Sabtu siang atau sekitar dua jam sebelum terjadi ledakan pukul 11.30 WIB. Perhitungan yang dilakukan Pertamina, proses memasak tersebut hanya membutuhkan 0,3 kg gas.

Terkait ledakan itu, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) akan berkoordinasi dengan kepolisian. “Harus ada kajian detail untuk memastikan itu karena benda langit atau bukan,” kata Kepala Bidang Matahari dan Antariksa pada Lapan, Bachtiar Anwar, Minggu (2/5). Pihaknya berkoordinasi dengan tim Lapan di Pasuruan untuk mencari infomasi terkait ledakan itu.

Sementara itu, peristiwa ledakan itu telah membuat trauma keluarga Wahman. Mereka takut kejadian serupa terulang.

Dukungan moril terhadap keluarga ini terus mengalir dari kerabat dan warga. Pantauan di lokasi, masih banyak warga berdatangan ke rumah korban. “Kami trauma atas kejadian ini. Kami juga takut nanti terjadi lagi,” terang Pujiningsih, 35, istri Wahman, Minggu (2/5).

Puji berharap nantinya mendapat bantuan dana untuk biaya perbaikan rumahnya Pasalnya, untuk biaya perbaikan itu, dirinya bersama keluarga masih kebingungan mencari jalan keluar.


Berita lainya :
------------------------------------------------------------------------------------------------
















------------------------------------------------------------------------------------------------
Share this article :
|
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. LINTAS GLOBAL - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger