"Kalau ada yang good news jangan disembunyikan, jangan malu-malu untuk diberitakan," sebut SBY saat memberikan penghargaan kepada 42 bupati dan wali kota di Istana Negara, Kamis (11/2).
Presiden menyatakan, pemberitaan yang hanya mengekspos berita buruk berdampak negatif terhadap citra Indonesia di dunia. Tak hanya pariwisata yang merugi, tetapi investasi terhambat. Presiden bahkan sempat setengha bertanya, mengapa sekali-kali tidak diangkat berita yang baik-baik supaya negara tetangga dapat melihat Indonesia utuh.
“Ada yang mengatakan good news is no news, ada yang mengatakan justru bad news itu good news. Saya kurang setuju, menurut saya bad news is bad news, good news is good news," ujarnya.
Presiden mempersilakan media mengangkat berita yang memaparkan kekurangan atau kesalahan agar nantinya dapat menjadi pelajaran sebagai informasi bagi rakyat dan membuka jalan agar sanksi diberikan. Namun, Presiden juga mengimbau agar berita baik juga ikut diangkat.
"Jangan malu-malu untuk mewartakan karena itu juga punya dampak yang baik, rakyat menjadi tahu, bisa dicontoh. Ini juga membangun rasa bersaing yang positif, positive sense of competition," tegasnya.
Pada kesempatan tersebut, SBY bercerita tentang pembicaraannya dengan salah satu dubes Indonesia di negara ASEAN. Dubes tersebut mengatakan, siaran televisi Indonesia diterima juga di negara-negara ASEAN, tetapi kebanyakan pemberitaannya hanya berfokus pada yang buruk-buruk.
Presdien meminta pers dapat mengangkat hal yang baik-baik, supaya negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, dan sebagainya melihat Indonesia utuh. Ada negara yang mengontrol media massa sehingga yang diangkat hanya berita baik. Menurut SBY, itu tidak baik dan tidak jujur.(*)
.gif)
.gif)
.gif)
Posting Komentar
Disclaimer : Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi SUARAPUBLIC. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan