Pejabat Bank Terindikasi Terlibat dalam Kasus Pembobolan ATM

SUARAPUBLIC - Mudahnya pelaku membobol saldo tabungan nasabah melalui anjungan tunai mandiri (ATM) yang marak terjadi beberapa waktu lalu diindikasikan ada keterlibatan orang dalam bank bersangkutan. Ini hasil pedalaman penyidikan kasus oleh petugas Mabes Polri.

"Penyidik masih mendalami keterlibatan pejabat bank tersebut. Kami mengindikasikan kasus ini ada keterlibatan pejabat salah satu bank sehingga mudahnya saldo nasabah di bobol lewat ATM," kata Kepala Divisi Humas Markas Besar Kepolisian RI, Inspektur Jendral Edward Aritonang, di Balai Media dan Informasi, Mabes Polri, Senin (1/2).

Jumpa pers tersebut Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, Komisaris Jendral Ito Sumardi mengatakan level pejabat bank yang terlibat, berada dalam tingkat manajemen salah satu bank yang dibobol. Menurut Ito, sudah sekitar dua hari pejabat yang diduga terlibat diamankan di kepolisian.



Selain pejabat bank yang terlibat, Ito beranggapan kemungkinan keterlibatan perusahaan penyedia jasa (outsourcing) bank sangat besar. Sebab, katanya, tidak mungkin orang biasa dapat mengetahui cara-cara yang hanya diketahui oleh orang dalam bank.

Dia juga mengatakan, penyelidikan dari mulai saksi hingga pihak bank yang teratas akan terus dilakukan. "Kemungkinan kasus pembobolan ATM ini akan terus berkembang."

Ito tidak memberitahukan pejabat dari bank mana yang terlibat, sebab ini menyangkut kepercayaan masyarakat terhadap bank. "Kepercayaan terhadap bank harus kami jaga karena yang bermain di sini adalah oknum bank tersebut, bukan masalah banknya," kata Ito.

Sementara itu, Ketua Umum Perbanas, Sigit Pramono, mengatakan belum bisa memberikan tanggapan terhadap keterlibatan pejabat bank dalam kasus pembobolan ATM. "Kami belum menerima info secara lengkap mengenai ini," ujarnya via telepon, dikutif dari Tempo Interaktif, kemaren.

Namun menurutnya, jika memang ada pejabat bank tersebut yang 'nakal', oknum tersebut harus bertanggung jawab dan kasusnya harus didudukkan secara proporsional. "Sesuai dengan kebijakan lembaga. dalam hal ini berarti bank yang mempekerjakannya," lanjutnya.

Saat ini, pihaknya tidak akan berspekulasi pejabat bank atau perusahaan penyedia jasa apa yang terlibat. "Siapapun bisa terlibat. Kami akan tunggu keterangan lebih lanjut dari pihak yang berwajib," ujarnya.

Terlepas dari kasus pembobolan ATM yang sedang marak itu, Sigit menyarankan masyarakat yang sering bertransaksi menggunakan ATM agar sering mengganti PIN ATM. "Agar keamanan di ATM tetap terjaga," katanya.
Share this article :
|
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. LINTAS GLOBAL - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger