SUARAPUBLIC - Iran kembali bersikap keras terhadap Barat soal isu program nuklir. Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, Minggu (7/2) meminta lembaga tenaga atom Iran mulai melakukan pengayaan uranium hingga 20 persen untuk digunakan dalam aktivitas riset medis.
”Mr Salehi, mulailah melakukan pengayaan uranium hingga 20 persen,” kata Ahmadinejad, mengunjuk Ali Akbar Salehi (ketua lembaga tenaga atom Iran) di sela pameran teknologi laser yang disiarkan televisi Iran.
Ahmadinejad menegaskan, Iran mampu melakukan pengayaan uranium sendiri hingga skala tinggi dengan teknologi laser. Meski demikian, kata Ahmadinejad, ia masih membuka pintu bagi Barat untuk menuntaskan pelaksanaan transaksi tukar-menukar uranium dengan Iran.
Jika mereka tidak setuju, lanjutnya, maka Iran akan melakukan sendiri proses pengayaan uranium itu. Pernyataan Ahmadinejad itu sebagai reaksi atas sikap ragu-ragu Barat dalam melihat kesediaan Iran melakukan transaksi tukar-menukar bahan uranium yang disampaikan hari Selasa pekan lalu.
Ahmadinejad menyatakan, tidak ada masalah mengirim bahan uranium Iran yang berpengayaan sangat rendah, yakni 3,5 persen, ke luar negeri untuk ditukar dengan bahan bakar nuklir dengan pengayaan 20 persen. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran Manouchehr Mottaki pada konferensi keamanan di Munich, Jerman, Sabtu, mengungkapkan, dia telah melakukan diskusi dengan Direktur IAEA (Badan Tenaga Atom Internasional) Yukiya Amano tentang rincian rencana tukar-menukar uranium.
”Kami telah mengadakan pertemuan yang baik sekali dengan Direktur IAEA. Kami saling tukar pandangan tentang usulan yang diajukan kedua pihak. Kondisinya positif untuk upaya mencapai saling pemahaman. Saya sudah menyampaikan sikap Iran kepada dia,” ungkap Mottaki.
Sebelumnya dalam forum konferensi keamanan di Munich, Jumat lalu, Mottaki mengungkapkan telah mendekati kesepakatan final yang memungkinkan semua pihak bisa menerimanya. Namun, mitra-mitranya dalam perundingan tentu butuh waktu beberapa bulan lagi untuk bisa memproduksi bahan uranium dengan pengayaan hingga 20 persen untuk keperluan riset medis di Teheran.
Menurut Mottaki, Iran menghendaki pelaksanaan tukar-menukar bahan uranium itu dilakukan dalam satu waktu, dan pihak Iran yang menentukan kadar bahan uranium yang dipertukarkan itu.Adapun Menteri pertahanan AS Robert Gates dalam temu pers di Ankara, Turki, hari Sabtu menyatakan, dia tidak merasakan akan mencapai kesepakatan dalam waktu dekat.
Mottaki menambahkan, jika Iran siap menerima usulan asli kelompok negara 5+1 (AS, Perancis, Inggris, Rusia, China, ditambah Jerman) di Geneva pada 1 Oktober 2009, maka hal itu layak mendapat tanggapan positif dari Barat. Negara 5+1 itu mengusulkan agar Iran menyerahkan 1.200 kilogram bahan uranium berpengayaan rendah dalam satu waktu kepada pihak yang disepakati bersama.
Kelompok negara 5+1 mencalonkan Rusia dan Perancis sebagai negara penerima bahan uranium Iran untuk diperkaya hingga mencapai kadar 20 persen. Sikap Rusia masih belum sinkron dengan Barat. Deputi PM Rusia Sergei Ivanov dalam arena konferensi keamanan di Munich menegaskan, sanksi baru yang akan dijatuhkan kepada Iran harus fokus pada upaya pencegahan penyebaran senjata nuklir, bukan menyentuh ekonomi, budaya, dan kemanusiaan.(*)
DISTRIBUTOR ARMOURA OBAT KECANTIKAN DAN DIET MENCERAHKAN KULIT COLLAGEN DAN
PLUM ORIGINAL ORIGINAL RESMI
-
Agen resmi armoura ramuan pelangsing badan mencegah penuaan dini collagen
dan plum original. Armoura minuman pelangsing dan kecantikan dan pemutih
wajah ...
Posting Komentar
Disclaimer : Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi SUARAPUBLIC. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan