Melalui sebuah e-mail, Taliban menyebutnya sebagai rumor sia-sia dan tak berdasar. Sementara pejabat PBB di Afghanistan tidak mengkonfirmasi pertemuan antara Taliban dengan diplomat Norwegia Kai Eide yang memimpin staf PBB di Afhganistan.
"Dewan Pimpinan Taliban memandang ini hanya rumor yang sia-sia dan tak berdasar. Dewan Pimpinan sekali lagi menekankan untuk meneruskan jihad Islam melawan seluruh penjajah, sebagai cara untuk mengagalkan konspirasi ini," tulis sebuah email yang diterima sebuah kantor berita, terkait berita tentang pertemuan Taliban dengan PBB.
Tetapi Menteri Luar Negeri AS, Hillary Rodham Clinton, menyatakan bahwa Eide yang sudah dua pekan meninggalkan posnya, meninginginkan kesimpulan tersendri tentang pola pikir sejumlah anggota Taliban.
Sebelumnya, Presiden Afghanistan Hamid Karzai, dalam konferensi Afghanistan di Londong, menyatakan bahwa pihaknya akan menawarkan pekerjaan dan tempat tinggal agar para pejuang Taliban bersedia meninggalkan kekerasan dan akan menjangkai para pemimpin gerakan Islam garis keras.
Pemimpin Afghanistan akan menggelar 'jirga', yakni sebuah ajang musyawarah yang melibatkan para pemimpin Afghanistan, ulama, serta kelompok-kelompok masyarakat.
Pejabat Amerika Serikat telah menyetujui rencana untuk menawarkan perdamaian guna menekan level kekerasan oleh para pejuang Taliban, namun tetap merasa tak yakin tentang kesepakatan dengan para pemimpin Taliban yang menyembunyikan Osama bin Laden.
Taliban menolak menyerahkan bin Laden setelah tragedi serangan terhadap AS pada 11 September 2001 yang memicu perang Afghanistan.(*)
.gif)
.gif)
.gif)
Posting Komentar
Disclaimer : Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi SUARAPUBLIC. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan