SUARAPUBLIC - Petenis jelita asal Rusia, Elena Dementieva, membuat kejutan di Sydney Intenasional, Jumat (15/1). Di partai puncak turnamen pemanasan grand slam Australia Terbuka itu, Dementieva menumbangkan unggulan pertama sekaligus ratu tenis dunia saat ini, Serena Williams, dengan angka 6-3, 6-2.
Kemenangan tersebut membawa Dementieva berhasil menjuarai turnamen ini dua kali berturut-turut, setelah pada tahun lalu juga menjadi pemenang dengan mengalahkan Dinara Safina. Secara keseluruhan, petenis peringkat kelima dunia itu memang tampil lebih baik dibanding Serena yang harus berjuang mengatasi rasa sakit di lutut kirinya.
Serena mengaku, Dementieva memang bermain bagus, karena dirinya sering membuat kesalahan. "Aku hanya sedikit berjuang, tetapi aku benci menyalahkan sesuatu. Kupikir dia pasti layak mendapatkan kemenangannya ini atas apa yang telah ia lakukan," kata Serena.
Serena menyatakan, cederanya tidak terlalu serius dan tidak akan menghalangi keinginannya bertanding di Australia Terbuka yang akan dimulai di Melbourne, Senin depan.
Sedangkan bagi Dementieva, kemenangannya kali ini merupakan kemenangan yang kelima dari 12 kali pertemuan melawan Serena. Gelar ini juga menjadi gelar ke-15 bagi Dementieva di tingkat turnamen WTA Tours. Namun, petenis berusia 28 tahun ini belum pernah memenangi gelar grand slam selama hampir 12 tahun karier profesionalnya.
"Aku merasa sangat puas dengan caraku bermain hari ini dan selama seminggu ini. Ini yang memang aku cari dalam keikutsertaanku di Sydney, bermain agresif dan bermain dengan banyak tekanan. Ini pengalaman hebat yang bisa menambah kepercayaan diri," jabar Dementieva yang juga peraih emas Olimpiade Beijing 2008.(*)
DISTRIBUTOR ARMOURA OBAT KECANTIKAN DAN DIET MENCERAHKAN KULIT COLLAGEN DAN
PLUM ORIGINAL ORIGINAL RESMI
-
Agen resmi armoura ramuan pelangsing badan mencegah penuaan dini collagen
dan plum original. Armoura minuman pelangsing dan kecantikan dan pemutih
wajah ...
Posting Komentar
Disclaimer : Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi SUARAPUBLIC. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan