Tetapi seandainya ada potret satelit tentang populasi negara ini, warna yang terlihat tidak akan sepenuhnya putih tetapi warna warni.
Sejak imigrasi besar-besaran dari anak benua India dan Karibia pada tahun 1950an, Inggris sudah menjadi negara multi rasial.
Sekitar sepuluh persen penduduk Inggris Raya dilahirkan di luar negeri.
Selama ini pemerintah Inggris menerapkan berbagai kebijakan untuk melarang diskriminasi dan mengurangi kesenjangan rasial, dengan asumsi bahwa para pendatang asing secara ekonomi tertinggal dari masyarakat Inggris kulit putih.
Namun kebijakan itu sekarang bergeser. Menteri urusan komunitas John Denham pekan lalu mengatakan hubungan antar ras perlu dikelola dengan cara baru.
Politik kelas
Menurutnya sekarang keterbelakangan dan kemiskinan tidak bisa dilihat dari kaca mata ras semata, tetapi juga harus ditinjau dari sudut pandang kelas sosial.
Dia mengatakan banyak kalangan kelas pekerja kulit putih yang kondisinya miskin, sementara kalangan menengah kulit hitam dan keturunan Asia juga semakin besar.
Salah satu indikator buruknya kondisi sosial masyarakat kulit putih kelas pekerja adalah dalam bidang pendidikan.
Para pembuat kebijakan sudah sering menunjukkan bahwa dalam hal prestasi belajar, remaja putra kulit putih dari kelas pekerja menempati ranking terbawah dibanding kelompok masyarakat lainnya.
Lebih rendah dari anak-anak kulit hitam, lebih rendah remaja keturunan Bangladesh; apalagi dibanding siswa etnik Cina dan India yang menempati dua urutan teratas.
Dalam beberapa tahun terakhir, kalangan kulit putih miskin di Inggris merasa bahwa pemerintah lebih memperhatikan para pendatang dan pengungsi, dan menganaktirikan warga yang sudah turun temurun tinggal di negara ini.
Contoh yang sering mereka sebut adalah pembagian perumahan pemerintah. Di Inggris, warga miskin berhak menempati rumah atau apartemen dengan subsidi besar oleh negara.
Pembagian ini didasarkan pada kebutuhan, tanpa memandang ras, agama, asal usul maupun kewarganegaraan.
Oleh karena itu pengungsi dan pendatang baru yang mempunyai banyak anak dan tidak mampu menyewa rumah sendiri, seringkali berada di antrian terdepan dan dalam waktu relatif singkat bisa mendapat rumah.
Anti pendatang
Keadaan ini membuat marah penduduk asli Inggris - untuk gampangnya saya sebut begitu - yang merasa bahwa pemerintah mendahulukan orang asing yang seringkali berkulit coklat atau hitam.Kekesalan mereka secara politis disalurkan dengan memilih British National Party atau BNP, yang platformnya adalah mengembalikan para pendatang ke negara asal mereka.
Dalam sebuah acara televisi BBC beberapa bulan lalu, pemimpin BNP Nick Griffin menggambarkan nasib penduduk asli kulit putih Inggris seperti etnik kulit merah di Amerika yang terdesak oleh pendatang asing.
BNP dalam beberapa tahun terakhisr semakin kuat. Mereka menduduki dua kursi di parlemen Eropa, dan puluhan kursi dalam parlemen daerah.
Secara tersirat pemerintah Partai Buruh di Inggris menerima keluhan tentang kebijakan perumahan mereka.
Menteri John Denham mengatakan pemerintah pusat sudah mengeluarkan panduan kepada pemerintah lokal bahwa mereka boleh mempertimbangkan berapa lama seseorang tinggal di suatu tempat dalam melakukan pembagian perumahan.
Artinya penduduk asli yang sudah tinggal seumur hidup di suatu daerah, tidak akan otomatis kalah dengan pendatang baru yang sebelumnya didahulukan karena mempunyai anak banyak.
Para pengamat di Inggris umumnya sepakat bahwa golongan miskin kulit putih perlu mendapat perhatian lebih besar dari pemerintah.
Tetapi mereka juga curiga dengan niat di balik kebijakan baru pemerintah.
Tahun ini Inggris akan mengadakan pemilihan umum, dan BNP selama ini mendapat suara dari warga yang secara tradisional adalah pemilih Partai Buruh.
Dengan kembali kepada politik kelas, Partai Buruh berharap bisa merebut kembali para pendukung klas pekerja yang sudah membelot atau berniat membelot ke BNP.
Posting Komentar
Disclaimer : Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi SUARAPUBLIC. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan