(SUARAPUBLIC) - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Pramono Anung memperkirakan, Dewan takkan keberatan seandainya pemerintah menetapkan mantan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur sebagai pahlawan.
Menurut Pram sapaan akrabnya, tak ada yang meragukan jasa Gus Dur dalam membangun demokrasi, menjaga pluralisme, dan melindungi kelompok minoritas. Gus Dur berjasa pula menampilkan wajah Islam Indonesia yang humanis di mata internasional. "DPR akan setuju, karena Gus Dur pantas dijadikan pahlawan," katanya Sabtu (2/1) siang.
Pram, yang juga Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, menyatakan, partainya berniat menjadi pengusul supaya Gus Dur ditetapkan jadi pahlawan. PDI Perjuangan memutuskan menjadi inisiator usulan tersebut. Gus Dur telah konsisten memperjuangkan demokrasi sejak masa Orde Baru.
Ketua PDIP Maruarar Sirait menegaskan, tak ada alasan menolak Gus Dur menjadi pahlawan. Banyak pihak pun mengakui Gus Dur ikut memperjuangkan demokrasi dan pluralitas. Contohnya, Gus Dur memperjuangkan hak kaum Tionghoa soal perayaan Imlek. Gus Dur juga tak berhenti berjuang meski mendapat tekanan dari berbagai pihak.
Tidak hanya PDI Perjuangan, sejak awal Partai Persatuan Pembangunan Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, meminta kepada pemerintah agar memberikan gelar pahlawan nasional kepada Gus Dur. Menurut Ketua Dewan Pimpinan Cabang PPP Sumenep, KH Abdul Waris, Gusud Dur pantas disebut pahlawan.
Selain gelar pahlawan, Waris mengatakan, tak kalah pentingnya adalah rehabilitasi nama Abdurrahman Wahid yang sempat negatif di mata publik saat akan dilengserkan lawan politiknya dari kursi RI 1, sehingga muncul sidang istimewa MPR.(*)
Posting Komentar
Disclaimer : Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi SUARAPUBLIC. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan