
Ace menikahi janda beranak satu, Tarsih (42). Santi sendiri, anak Tarsih, berusia 27 tahun. Biasanya jika malam tiba, mereka bertiga sering tidur seranjang. Karuan saja, setiap malam, Ace sering melirik tubuh Santi yang jauh lebih berisi dibanding ibunya. Dalam aktivitas sehari-haripun Ace sering curi pandang pada Santi.
Suatu ketika, Tarsih pergi ke ladang untuk menggarap sawah. Dari sana, pikiran ngeres Ace timbul untuk menggauli anak tirinya. Ace pakai jurus lama. Pura-pura minta dibuatkan kopi pahit. Ketika Santi menyodorkan gelas, Aceh mengelus-elus tangan Santi sambil dirayu.
Bahkan Ace semakin berani merangkul dan mengancam akan membunuhnya jika menolak. Dibawah ancaman, Santi tak berdaya, hingga Ace berhasil menyetubuhinya. Kisah tragis ini berlangsung hingga 20 kali, sejak Juli sampai akhir 2009.
Santi pun hamil. Kehamilan Santi terungkap, ketika Tarsih curiga dengan kondisi perut anaknya yang buncit. Ia mencoba menanyakannya, tapi Santi memilih bungkam. Tarsih tambah penasaran dan dengan bahasa halus serta penuh kasih sayang kembali ia mengulang pertanyaannya.
Di situlah, Santi mengaku tengah hamil. Untuk menyakinkan, Tarsih membawa Santi ke dokter kandungan dan hasilnya Santi sedang hamil lima bulan. Atas saran keluarganya, Tarsih kemudian melaporkan Ace ke Polresta Banjar, Sabtu siang (9/1).
Polisi langsung menggelandang Ace ke Mapolresta. "Saya nekat berbuat begitu, karena tertarik dengan kemolekan tubuh anak tiri. Dia beda jauh dengan ibunya. Santi lebih menggairahkan," demikian pengakuan ayah tiri bejat, Ace, kepada Polisi.(*)
Posting Komentar
Disclaimer : Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi SUARAPUBLIC. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan