SUARAPUBLIC - Menteri Luar Negeri s Israel, Avigdor Lieberman mengancam akan membumihanguskan Suriah. Lieberman mengatakan, jika Presiden Suriah, Bashar Assad sampai membuat Israel gusar maka hal ini akan berbuntut pada keruntuhan pemerintahan Damaskus.
Sebelumnya Menteri Luar Negeri Suriah, Walid Moualem mengancam, jika Israel berani membuka front maka peperangan ini akan merambah kota-kota rezim ini. Menyikapi ancaman Moualem, Lieberman menandaskan bahwa pernyataan tersebut telah melanggar garis merah Israel dan tidak dapat dibiarkan.
Ia menuntut Suriah agar membatalkan tuntutannya soal Dataran Tinggi Golan. Tak hanya Lieberman, Menteri Peperangan Israel, Ehud Barak baru-baru ini juga mengancam akan menyerang Suriah jika Damaskus tidak bersedia berbaikan dengan Tel Aviv.
Perundingan tak langsung antara Suriah dan Israel dimulai sejak bulan Mei 2008 dengan iming-iming Israel akan mengembalikan wilayah Dataran Tinggi Golan kepada Damaskus. Perundingan ini dimediatori Turki dan telah berlangung beberapa kali, tetapi kembali gagal karena pelanggaran Israel.
Babak berikutnya perundingan ini ditangguhkan di permulaan tahun 2009. Kali ini, Suriah menyerang keras Israel karena tindakan brutalnya terhadap rakyat Palestina dan ancaman Tel Aviv terhadap Beirut. Akhirnya perundingan ini pun dihentikan.
Kini Israel balik mengancam akan menyerang Suriah dan Lebanon. Melihat hal ini, Bashar Assad dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Spanyol, Miguel Angel Moratinos di Damaskus menuding Israel tidak serius mengupayakan perdamaian di kawasan, karena berbagai fakta yang ada menunjukkan rezim ini malah berniat mengobarkan perang regional.
Pengamat masalah internasional asal Suriah, Bassam Abu Abdillah mengatakan, ancaman Tel Aviv terhadap Damaskus malah membuka krisis yang terjadi di antara petinggi Israel akibat kebijakan arogan dan haus perang yang memenuhi otak mereka.
Menurut Bassam, Israel takut atas mesranya hubungan antara Suriah, Lebanon, Turki dan Republik Islam Iran, karena negara-negara ini sangat berperan dalam menciptakan stabilitas di kawasan. Ia menekankan, rezim Zionis tidak menginginkan perdamaian dan sikapnya yang mengancam negara lain ditujukan untuk membuat keruh suasana kawasan.
Deputi Menlu Suriah, Ahmad Arnus dalam sikapnya terhadap ancaman Israel di depan para duta besar negara sahabat meminta mereka menginformasikan ancaman rezim Zionis ini dan kondisi buruk kawasan akibat kebijakan haus perang Tel Aviv kepada pemimpin mereka.
Dalam pertemuan itu, Arnus menandaskan, Suriah memiliki kemampuan pertahanan yang memadai dan jika Tel Aviv berani bertindak macam-macam, maka Damaskus akan memberikan jawaban yang setimpal.(*)
DISTRIBUTOR ARMOURA OBAT KECANTIKAN DAN DIET MENCERAHKAN KULIT COLLAGEN DAN
PLUM ORIGINAL ORIGINAL RESMI
-
Agen resmi armoura ramuan pelangsing badan mencegah penuaan dini collagen
dan plum original. Armoura minuman pelangsing dan kecantikan dan pemutih
wajah ...
Posting Komentar
Disclaimer : Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi SUARAPUBLIC. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan