JAKARTA(SUARAPUBLIC)-Di tengah suasana berkabung melingkupi seluruh nusantara, karena wafatnya mantan presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, saat yang sama bermunculan usul dari berbagai kalangan untuk memberi gelar pahlawan nasional bagi Gus Dur.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menjadi salah satu lokomotif motor penggerak ide ini. Menurut Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, Gus Dur adalah sosok yang bijak mengajarkan cara bertahan dalam hidup yang keras ini. Caranya dengan tetap mencintai manusia dan kemanusiaan. "PKB adalah pihak yang pertama kali mengusulkan agar Gus Dur dijadikan pahlawan nasional," kata Muhaimin.
Hal senada datang dari Ketua Fraksi PKB, Marwan Ja'far. Dia menegaskan bahwa Gus Dur bukan hanya tokoh milik PKB, tapi menjadi milik rakyat Indonesia, bahkan dunia internasional. PKB tanpa ragu mendukung penuh langkah berbagai kalangan yang mendesak pemerintah untuk memberi gelar pahlawan nasional kepada Gus Dur.
Beberapa anggota DPR yang tergabung dalam Kaukus Parlemen Pancasila pun, turut mendesak agar almarhum Gus Dur segera dinobatkan secara resmi menjadi pahlawan. Mereka antara lain Eva Kusuma Sundari dan Rieke Dyah Pitaloka dari PDIP, Ahmad Muzani dari Gerindra, Akbar Faizal dari Hanura, Romahurmuziy dari PPP, dan lain-lain.
Kaukus itu menilai, pemberian gelar pahlawan dipandang penting sebagai penghargaan atas kerja-kerja Gus Dur dalam mengusung ide-ide kebhinnekaan guna memperkuat kesatuan. Peran Gus Dur dipandang sangat luar biasa dalam membangun pondasi masyarakat sipil, toleransi kehidupan beragama, multikulturalisme, dan humanisme universal.
DISTRIBUTOR ARMOURA OBAT KECANTIKAN DAN DIET MENCERAHKAN KULIT COLLAGEN DAN
PLUM ORIGINAL ORIGINAL RESMI
-
Agen resmi armoura ramuan pelangsing badan mencegah penuaan dini collagen
dan plum original. Armoura minuman pelangsing dan kecantikan dan pemutih
wajah ...
Posting Komentar
Disclaimer : Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi SUARAPUBLIC. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan