"Bocah Lebah" Tuai Simpatik

SUARAPUBLIC – Kasus yang menimpa DY, murid kelas tiga Sekolah Dasar Dr Soetomo Surabaya, menuai simpati dari berbagai pihak. Bocah itu harus menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Surabaya, karena menyengatkan lebah ke pipi Dian, teman sekolahnya.

Anggota DPRD Kota Surabaya merencanakan hadir dalam persidangan, Senin 1 Februari mendatang. Selain para anggota DPRD Kota Surabaya, teman-teman sekolah DY yaitu siswa kelas III SD Dr Soetomo beserta semua guru, juga akan ikut menghadiri sidang.

“Kehadiran anggota DPRD, teman-teman, dan para guru merupakan bentuk dukungan moral kepada DY,” ujar Ketua Komisi D Surabaya, Baktiono, Jumat (29/1).



Baktiono mengatakan, DPRD Kota Surabaya sangat menyesalkan kenapa kasus ini bisa sampai ke pengadilan. Padahal, kejadian semacam ini adalah kenakalan bocah yang biasa. Semestinya bisa didamaikan pada level orangtua saja. Dia tak habis pikir, kasus ini sampai ke meja hijau.

Pihak SD Dr Soetomo VIII sendiri sudah sempat melobi Polresta Surabaya Selatan, setelah mengetahui salah satu anak asuhnya dilaporkan ke polisi oleh orang tua korban. Tapi permohonan para guru ini ditolak penyidik, karena orangtua korban adalah mantan atasannya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, DY yang dikenal periang itu harus menjalani pemeriksaan di kepolisian, hingga dihadapkan ke pengadilan gara-gara masalah sepele. Awalnya, dia cuma bermaksud bercanda dengan menyengatkan lebah ke Dian. Namun, orangtua Dian yang berdinas di Kepolisian Daerah Jawa Timur tak terima dan mempersoalkan kasus ini secara hukum.

Peristiwa tersebut berlangsung pada 3 Maret 2009 lalu. Seusai pulang sekolah pukul 12.30 WIB, DY bersama temannya sedang menunggu kendaraan jemputan yang akan mengangkut siswa pulang. Di kala menanti mobil jemputan, DY bersama teman-temannya bermain sambil berlari-lari.

Di tengah bermain, muncul ide nakal dari DY. Ia berinisiatif mengambil seekor lebah yang hinggap di gerobak penjual es kelapa muda. Lebah yang biasa beterbangan di halaman sekolah itu lantas didekatkan ke temannya.

Tak disangka, seekor lebah di tangan DY tiba-tiba menyengat pipi Dian. Dian pun langsung menangis karena menahan sakit di pipinya yang mulai bengkak akibat disengat. Usai diobati dan tangisan Dian reda, DY dan temannya akhirnya pulang setelah kendaraan jemputan datang.

Selang empat bulan usai peristiwa sengatan lebah, ayah Dian, Komisaris Supardi Astiko, melaporkan masalah itu ke Polres Surabaya Selatan. Polisi langsung memproses laporan, sehingga kasus ini berlanjut ke persidangan.(*)


Share this article :
|
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. LINTAS GLOBAL - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger