SUARAPUBLIC - Ribuan warga menghajar dua orang yang diduga sebagai pelaku perampokan, saat berada dalam sel tahanan Polsek Sekotong, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Kamis (28/1) sekitar pukul 11.00 Wita. Dua tahanan tersebut dihajar warga, hingga salah seorang tewas dan satu lainnya kritis.
Kapolres Lombok Barat AKBP Agus Supriyatno mengatakan, petugas yang disiagakan hanya berjumlah sekitar 200 orang, sehingga tak mampu menghalau aksi ribuan warga. Massa marah terhadap aksi perampokan yang sering terjadi di wilayah Sekotong.
Menurut Agus Supriyatno, pihaknya sudah memeriksa intensif kedua orang yang dihakimi massa tersebut bersama sejumlah barang yang diduga hasil rampokan. Di antaranya kalung dan cincin emas serta uang sebesar Rp 1,7 juta. Dari hasil pemeriksaan kedua orang itu mengaku sebagai pelaku perampokan yang terjadi Kamis (27/1).
Kedua korban, baik yang tewas maupun kritis langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB dalam pengawalan ketat aparat kepolisian. Aksi beringas warga itu, bermula dari peristiwa perampokan yang terjadi di Desa Kedaro, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, pada Kamis (27/1) sekitar pukul 03.00 Wita.
Perampokan itu diduga dilakukan oleh empat orang kawanan perampok. Salah satu dari empat perampok tersebut dihakimi massa, hingga tewas ketika perampokan terjadi, sedangkan tiga lainnya melarikan diri. Warga terus mengejar tiga prampok yang kabur sampai sekitar pukul 06.30 Wita. Warga menemukan dua orang yang dicurigai sebagai pelaku perampokan di dalam kawasan hutan di sana.
Kedua orang itu dibawa dan diserahkan ke Polsek Sekotong sekitar pukul 07.00 Wita. Setelah diperiksa oleh aparat kepolisian, terungkap kedua orang tersebut bagian dari pelaku perampokan. Warga yang mengetahui kedua orang yang diserahkan ke polisi itu adalah pelaku perampokan, memaksa masuk ke dalam Polsek untuk menghakimi pelaku.
Tapi usaha tersebut dicegah aparat gabungan yang berjumlah sekitar 200 orang dari unsur Brimob, Dalmas Polda NTB, dan Polres Lombok Barat. Meski dihalau ratusan aparat gabungan yang dilengkapi senjata dan sejumlah kendaraan taktis, amarah warga menghakimi pelaku perampokan tak pernah surut.
Malah massa berhasil masuk ke dalam Polsek Sekotong, setelah melempari dan merusak kaca jendela kantor polisi tersebut. Mereka kemudian menuju sel tahanan dan menemukan kedua pelaku sedang bersembunyi di dalam kamar mandi sel tahanan. Melihat para pelaku perampokan itu warga menghakimi mereka dengan senjata tajam dan bambu runcing.
Kondisi salah satu tubuh pelaku perampokan tersebut sangat mengenaskan. Kedua lengan terputus dan sekujur tubuh berlubang akibat tusukan senjata tajam. Tubuh korban yang mengenaskan tersebut kemudian dibungkus oleh petugas dengan kantong jenazah. Sedangkan satu korban lagi tidak menggunakan kantong mayat. Kedua korban kemudian dibawa aparat kepolisian ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB.(*)
DISTRIBUTOR ARMOURA OBAT KECANTIKAN DAN DIET MENCERAHKAN KULIT COLLAGEN DAN
PLUM ORIGINAL ORIGINAL RESMI
-
Agen resmi armoura ramuan pelangsing badan mencegah penuaan dini collagen
dan plum original. Armoura minuman pelangsing dan kecantikan dan pemutih
wajah ...
Posting Komentar
Disclaimer : Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi SUARAPUBLIC. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan